Sabtu, 22 Juni 2013

KEUTAMAAN PUASA

Banyak sekali ayat yang dengan tegas dan muhkam (qath'i) dalam kitabullah yang mulia, memberikan anjuran untuk puasa sebagai sarana Taqarrub kepada Alloh Azza wa Jalla dan juga menjelaskan keutamaan-keutamaannya, seperti firman Alloh Azza wa Jalla, yang artinya: "sesungguhnya kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, pria yang patuh dan wanita yang patuh, dan kaum pria dan wanita yang benar imannya, dan kaum pria serta kaum kaum wanita yang sabar ketaatannya, dan kaum pria dan kaum wanita yang khusyu', dan kaum pria dan kaum wanita yang besedekah, dan kaum pria dan kaum wanita yang berpuasa, dan kaum pria dan kaum wanita yang menjaga kehormatannya, dan kaum pria dan wanita yang banyak mengingat Alloh Azza wa Jalla , Alloh Azza wa Jalla menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar."(QS. Al-Ahzab:35).

Dan firman Alloh Azza wa Jalla, yang artinya: "dan kalau kalian puasa, itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui." (QS. Al-Baqarah:184).

Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menjelaskan dalam hadits yang shahih bahwa puassa adalah benteng dari syahwat, periai dari neraka. Alloh Azza wa Jalla Ta'ala telah mengkhusukan satu pintu sorga untuk orang yang puasa. Puasa bisa memutuskan jiwa dari Syahwatnya, menahan dari kebiasaan-kebiasaan yang jelek, hingga jadilah jiwa yang tenang. Inilah pahala yang besar dan keutamaan yang agung; dijelaskan secara rinci dalam hadits-hadits shahih berikut ini, dijelaskan dengan penjelasan yang sempurna.

Puasa adalah Perisai
Rasululloh Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam menyuruh orang yang kuat syahwatnya dan belum mampu untuk menikah agar berpuasa, menjadikannya sebagai wijaa'(memutuskan syahwat) bagi syahwat ini, karena puasa menahan kuatnya anggota badan hingga bisa terkontrol, menenangkan seluruh anggota badan, serta seluruh kekuatan yang jelek ditahan hingga bisa taat dan dibelenggu dengan belenggu puasa. Telah jelas bahwa puasa memiliki pengaruh yang menakjubkan dalam menjaga anggota badan yang dhohir dan kekuatan batin. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu untuk menikah denganberbagai persiapan hendaknya menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kehormatan. Barngsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah ia berpuasa karena puasa merupakan pemutus syahwat baginya. (Muttafaqun 'Alaih)

Rasululloh Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam telah menjelaskan bahwa surga diliputi dengan perkara-perkara yang tidak disenangi, dan neraka diliputi dengan syahwat. Jika telah jelas demikian-wahai muslimin-sesungguhnya puasa itu menghancurkan syahwat, mematahkan tajamnya syahwat yang biasa mendekatkan seorang hamba kepada neraka, puasa menghalangi orang yang puasa dari neraka. Oleh karena itu banyak hadits yang menerangkan bahwa puasa adalah benteng dari neraka, dan perisai yang menghalangi seseorang dari neraka. Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam : Tidaklah ada seseorang hamba yang puasa dijalan Allah Azza wa Jalla kecuali akan Allah Azza wa Jalla jauhkan dia dari neraka sejauh tujuh puluh musim(Muttafaqun 'Alaih).

Puasa adalah perisai, seorang hamba berperisai dengannya dari api neraka.(HR. Ahmad).

Barangsiapa yang berpuasa sehari di jalan Alloh Azza wa Jalla maka di antara dia dan neraka ada parit yang luasnya seperti antara langit dan bumi. (HR. Tirmudzi,thabrani).

Sebagian ahlul ilmi telah memahami bahwa hadits-hadits tersebut merupakan penjelasan tentang keutamaan puasa ketika jihad dan perang di jalan Allah Azza wa Jalla . Namun jika dhahir hadits ini mencakup semua puasa jika dilakukan dengan ikhlas karena mengharap wajah Allah Azza wa Jalla, sesuai dengan apa yang dijelaskan Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam termasuk puasa di jalan Alloh Azza wa Jalla .

Puasa bisa memasukkan hamba ke surga
Engkau telah tahu wahai hamba yang taat -mudah-mudahan Alloh Azza wa Jalla memberimu taufiq untuk mentaati-Nya-. Menguatkanmu dengan ruh dari-Nya-bahwa puasa menjauhkanorang yang mengamalkannya dari neraka. Jika demikian berarti mendekatkan ke bagian pertengahan surga. Dari Abu Umamah katanya aku berkata (kepada Rasulullah) : wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku satu amalan yang bisa memasukkanku ke surga. Beliau menjawab :Atasmu puasa, tidak ada amalan yang semisal dengan itu. (HR. Nasaai,ibnu hibban, Al-Hakim).

Pahala orang yang berpuasa tidak terbatas.
Alloh Azza wa Jalla akan melipatgandakan pahala orang yang sedang berpuasa minimal sepuluh kali lipat. dan banyak sekali atsar-atsar yang telah menjelaskan hal ini.

Orang yang puasa punya dua kegembiraan.
kegembiraan yang pertama ialah pada saat berbuka puasa. dan kegembiraan yang kedua ialah pada saat melihat wajah Alloh Azza wa Jalla .

Bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi dari wanginya Misk.
Dari Abu Hurairah, Rasululloh Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda : Semua amalan bani adam untuknya kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya, puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada yang mencercanya atau memeranginya maka ucapkanlah :Aku sedang berpuasa. Dami dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah Azza wa Jalla dari pada bau misk, orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, jika berbuka mereka gembira, jika bertemu Rabbnya mereka gembira karena puasa yang dilakukannya. (Muttafaqun 'Alaih).

Di dalam riwayat Bukhari disebutkan: meninggalkan makan, minum, dan syahwatnya karena puasa untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya, kebaikan dengan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya.
Di dalam riwayat muslim: Semua amalan bani adam akan dilipat gandakan kebaikannya dibalas dengan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza wa Jalla berfirman :kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, dia meninggalkan syahwatnya dan makannya karena Aku. Bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan: gembira ketika berbuka dan gembira ketika bertemu Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa disisi Allah Azza wa Jalla adalah lebih wangi daripada bau Misk.
Puasa dan Al-Qur'an akan memberi syafa'at kepada ahlinya di hari kiamat.
Rasululloh Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda, yang artinya: "Puasa dan Al-Qur'an akan memberi syafa'at kepada hamba pada hari kiamat, puasa kan berkata Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat, maka berilah dia syafaaat karenaku. Al-Qur'an pun berkata Aku telah menghalanginya untuk tidur dimalam hari, maka berilah dia syafaat karenaku. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : Maka keduanya akan memberikan syafaat. (Ahmad, Hakim, Nu'aim).

Puasa sebagai Kafarat.
Diantara keistimewaan puasa yang tidak ada dalam amalan lain ialah Alloh Azza wa Jalla menkjadikannya sebagai kafarat bagi orang yang memotaong rambut kepalanya ketika ada udzur sakit atau penyakit di kepalanya, kafarat bagi orang yang tidak mampu memberi kuraban, kafarat bagi pembunuh orang kafir yang mempunyai perjanjian karena tidak sengaja, juga sebagiai kafarat bagi yang membatalkan sumpah, atau yang membunugh binatang buruan di tanah haram dan sebagai kaafarat zhihar. Akan jelas bagimu dengan ayat-ayat ini.

(Sumber: Diadaptasi dari Syahru Ramadhan, Al-iman Jarullah Aj-Jarullah)

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Template by:
Free Blog Templates